Minggu, 08 Januari 2012

Minggu I Dung Ephipanias/ Markus 1:4-11 (Yesus Kristus Anak Allah Yang Berkenan Kepada Bapa)



1)   Injil Markus menempatkan berita tentang Yohanes Pembaptis sbg latar belakang (back ground) Injil tentang Yesus Kristus. Artinya, kabar baik tentang Yesus Kristus adalah fokus, bukan Yohanes Pembaptis atau pelayanannya maupun khotbahnya (ayat 1-3). Jadi, walaupun orang Yahudi secara dramatis digambarkan datang berbondong-bondong ke padang gurun dan memberi diri mereka dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, semua itu hanya utk mempertegas makna kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini. Oleh karena itu, seruan pertobatan dlm khotbah Yohanes Pembaptis harus dilihat dlm rangka persiapan hati umat utk menerima Yesus Kristus, yg jauh lebih berkharisma dan berkuasa, karena yg datang sesudah Yohanes Pembaptis, itu adalah Anak Allah yg akan membaptis orang percaya dengan Roh Kudus (ayat 8). Singkatnya, thema khotbah pertama sesudah Epiphanias ini bukanlah seruan pertobatan, tapi menghayati makna kehadiran Allah (hapapatar ni Debata) dalam diri Yesus Kristus.

  Menghayati kehadiran Yesus Kristus di tengah-tengah dunia ini pertama-tama perlu mendalami kepribadian-Nya, sebagaimana digambarkan penulis Injil Markus pada ayat 9-11. Seperti apa orang yg menghayati makna kehadiran Yesus Kristus di dunia ini? Jawabnya: seperti Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis ditampilkan sebagai orang yg telah menghayati makna kehadiran Yesus Kristus dalam tugas pelayanannya. Sikap dan perilaku Yohanes Pembaptis yg terekam pada ayat 4-8, itu muncul dari penghayatan yg benar akan makna kehadiran Yesus Kristus. Penulis Injil memang tdk pernah menjelaskan apakah Yohanes Pembaptis pernah bertemu dgn Yesus Kristus sebelumnya, kecuali secara rohani seperti diberitakan Lukas ketika keduanya masih dalam kandungan (Lukas 1:44-45). Namun, penulis Injil dengan tegas mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis menempatkan dirinya secara tepat dan benar di hadapan Yesus Kristus. Integritasnya jelas ketika Yohanes Pembaptis mengaku bahwa ia tidak layak "membungkuk dan membuka tali kasut-Nya" (ayat 7). Orang yg menghayati makna kehadiran Yesus Kristus akan tampil SEDERHANA, tdk berambisi utk suatu posisi, karena TAHU PERAN yg diinginkan Allah dlm panggilannya ( peran Yohanes Pembaptis mempersiapkan jalan bagi Tuhan Yesus); Yohanes Pembaptis juga MENUNTUN orang banyak utk memandang KEPADA Yesus Kristus yg datang setelah dia, sama sekali TIDAk MENCARI POPULARITAS, tapi dgn TULUS melakukan tugas/tanggungjawabnya. Ada banyak orang Kristen, termasuk pengerja Gereja gagal menghayati makna kehadiran Kristus dlm hidupnya, karena tdk pernah MELIHAT HUBUNGAN hidup dan panggilannya dengan Kristus Yesus. Siapa pun dia, entah warga jemaat biasa dgn profesi profan, atau pejabat Gereja dgn profesi spiritual/religius, akan gagal memaknai PENYATAAN ALLAH dlm diri Yesus Kristus, tanpa menyadari hubungan hidup dan pekerjaannya dgn maksud kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini. Hanya orang-orang yg melihat hubungan hidup dan pekerjaannya dgn Kristus Yesus saja yg akan memiliki integritas seperti Yohanes Pembaptis. Oleh karena itu, kita tdk heran mengapa banyak orang lebih suka menyerukan: "bertobatlah" kepada orang lain, ketimbang mengevaluasi bagaimana dia menghubungkan hidup dan pekerjaannya dgn Kristus Yesus.

  Yesus Kristus adalah Anak Allah yg berkuasa membaptis dengan Roh Kudus. Pernyataan Yohanes Pembaptis tentang Yesus Kristus memuncak pada otoritas Yesus Kristus sebagai Anak Allah yg penuh kuasa ilahi, yg akan membaptis orang percaya dengan Roh Kudus. Jika Yohanes Pembaptis mampu mengenal siapa dirinya di hadapan Yesus Kristus, tanpa pernah berjumpaan/berdialog secara langsung face to face, tentulah itu karena pekerjaan Roh Kudus. Sebab, memang hanya Roh Kudus yg berkuasa mencerahkan hati dan pikiran seseorang utk mengenal dan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan (bnd 1 Kor 12:3). Firman ini juga hendak meneguhkan iman kita kepada Yesus Kristus bahwa Ia adalah Anak Allah, yg diutus ke tengah-tengah dunia utk melakukan segala yg berkenan kepada Bapa. Kharakter Anak Allah terletak dlm ketaatan melakukan semua yg berkenan kepada Bapa, dan itulah yg ditunjukkan Yesus Kristus dgn kerendahan hati menerima baptisan Yohanes. Yesus Kristus dibaptis bukan karena Ia berdosa, melainkan karena Ia bersedia mati karena dosa manusia, dan Ia menganugerahkan kehidupan kekal bagi setiap orang yg percaya akan kuasa kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Makna baptisan Yesus Kristus terletak di situ, bahwa seperti dikatakan Paulus dlm Roma 6:1-3 baptisan itu menunjuk kepada kematian dan kebangkitan Kristus. Oleh sebab itu, setiap orang yg telah dibaptis mesti hidup sesuai dgn kharakter Anak Allah, yakni dlm kerendahan hati melakukan dgn taat semua kehendak Allah. Orang yg melakukan kehendak Allah dgn taat dan rendah hati akan secara otomatis membawa perubahan dlm masyarakat (pertobatan sosial).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar